TimausMedia.com – Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an/LPTQ Kecamatan Medan Amplas merespon positif pernyataan Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution , agar kedepannya LPTQ Kota Medan harus mampu melakukan pembinaan,penceritaan dan penjaringan kepada warga asli Medan.
Mulai tingkat kelurahan sampai tingkat Kota Medan.
Terbukanya asal kegelisahan dan keinginan Bobby Nasution kepada LPTQ KotaMedan. Mulai saat acara Pembukaan dan hingga Penutupan MTQ ke-57 KotaMedan.
Yang mana beliau sampaikan dalam sambutannya tersebut .
Tentu ini menjadi koreksi dan evaluasi tolak ukur secara menyeluruh dan komperhensif buat LPTQ KotaMedan,”jelas Ahmad Muhajir didampingi Sekretaris H.M.Rinaldi Sitorus,M.Si kepada TimsusMedia.com.
Khusus pelaksanaan MTQ ke-57 tingkat KotaMedan yang berlangsung mulai 11 – 18 Mei 2024 yang lewat .
Di akui Muhajir bahwa masih ditemukan sejumlah kasus.
Peserta yang mana bukan asli penduduk/domisili Medan,bahkan bukan putra/i asal Kecamatan Medan.
Bahkan ada di temukan salah satu peserta ketika sudah mencapai babak Final. Berkasnya dianggap bermasalah oleh panitia lalu di diskualifikasi , hal inilah tentu menjadi buruk bagi pelaksana MTQ KotaMedan pada 2024 ini. Permasalahan ini sudah akut dan sangat kronis yang terjadi selama proses perjalanan MTQ tingkat KotaMedan,”ucap nya .
Pihak nya bukan tanpa alasan merespon hal ini, mengingat Statemen yang dikeluarkan Walikota Medan Bobby Nasution sebagai peringatan keras dalam hal perbaikan Kwalitas MTQ Kota Medan. Jadi untuk dimasa men datang menjaring generasi Qur’ani dari satu wilayah tanpa adanya penjaringan dan pembinaan sejak awal merupakan hal yang mustahil.
Kami sangat meng harapkan perubahan tersebut ditubuh LPTQ KotaMedan termasuk memperhatikan rumah Qur’an atau lembaga – lembaga yang selama ini berkontribusi aktif .
Karena bibit itu datang nya dari lembaga – lembaga sehingga saat MTQ di gelar, setiap Kecamatan telah siap untuk berpartisipasi.
Dengan demikian ada pembinaan LPTQ KotaMedan harus bergerak untuk itu,”ujar pembina rumah Qur’an Al-Muhajirin jalan garu-VI ,Kecamatan Medan Amplas tersebut.
Salah satunya dukungan anggaran,LPTQ harus menyerap aspirasi dari semua Kecamatan untuk ditampung .
Anggaran-anggaran pem binaan peserta MTQ. Dengan begitu praktisi yang selama ini ber kecimpung menjadi hidup dan tidak ada lagi agen-agen,”jelas nya.
Mantan Qori Nasional ini menambahkan,LPTQ Kota Medan harus kembali pada khitta nya. Guna menjaring potensi Qori dan Qoriah terbaik yang ada di Kota Medan lewat pembinaan serius dan berjenjang . Selama tidak ada Mindset ke arah itu,tentu menjadi hal mustahil memiliki generasi Qur’ani yang diharapkan mampu membawa perobahan dan keberkahan bagi Kota Medan menjadi yang lebih baik.
Pelaksanaan MTQ harus dimulai dari Kelurahan , Kecamatan sehingga kita tahu asal peserta itu dari mana tidak seperti kejadian yang selama ini.
Pembinaan Qori – Qoriah yang baik untuk dimasa mendatang . Menurut kami menjadi bagian untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Harapan jangka pendek nya,dengan dengan semakin banyak generasi Qur’ani , penghafal Al-Qur’an kitab suci yang kita miliki tentu akan membawa kebaikan dan keberkahan bagi KotaMedan khususnya.
Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution sebelum nya menegaskan bahwa peserta MTQ ke-57 tahun 2024 harus memiliki KTP KotaMedan dan benar-benar utusan dari Kecamatan . Ia meminta kepada Dewan Pengawas dan Dewan Hakim/DPDH untuk dapat memastikan terlebih dahulu bahwa seluruh peserta MTQ benar-benar memiliki KTP KotaMedan .
Ketika pemenang MTQ tidak memiliki KTP KotaMedan seperti di tahun 2023 MTQ ke-56, sebanyak tiga(3)orang di berangkatkan umroh namun ke tiga(3) pemenang tersebut bukan warga KotaMedan Di sini Muhammad Bobby Afif Nasution Resah dan mengharap kan agar kejadian seperti tahun lalu jangan terulang kembali di tahun mendatang. Kejadian tersebut di bawah kepemimpinan Palit Muda Harahap LPTQ KotaMedan. Supaya seluruh unsur-unsur ikut mendukung dan benar-benar melakukan pembinaan,pencarian dan penjaringan kepada warga yang berdomisili di wilayahnya masing-masing untuk dapat mengikuti MTQ baik di tingkat Kelurahan, Kecamatan mau pun ditingkat KotaMedan .
Saya sangat berharap atas kejadian yang seperti tahun 2023 MTQ ke – 56 jangan diulangi kembali .
Menurutnya makna MTQ itu yakni mencipta kan insan manusia agar selalu membaca Al-Qur’an dan mengamal kan penerapan makna isi Al-Qur’an di dalam kehidupan sehari-harinya
LPTQ harus dapat membina anak-anak KotaMedan agar kedepan nya harus menjadi peserta MTQ , dan tidak ada lagi peserta MTQ berasal dari luar KotaMedan. Melainkan anak-anak asli kelahiran KotaMedan,”harap nya.
Sebab ajang MTQ ini bukan hanya sekedar lomba,tetapi lebih bagai mana kita dapat membina warga masyarakat supaya memiliki pengertian dan memahami kandungan Al-Qur’an sehingga di amalkan dalam kehidupan sehari-hari nya,”pungkas Bobby Nasution.
Pelaksanaan MTQ ke-57 tingkat KotaMedan di ikuti 699 peserta yang mana utusan dari 21 Kecamatan Kota Medan .
Kecamatan Medan Selayang menjadi Juara Umum pada Musabaqoh Tilawatil Qur’an/MTQ ke – 57 tahun 2024.A Liem Lubis).-