Nasional

Viral Kepala Desa Kabupaten DeliSerdang, Tolak Bantuan CSR Guna Pemasangan Jaringan Air Bersih Kebutuhan Warga.

×

Viral Kepala Desa Kabupaten DeliSerdang, Tolak Bantuan CSR Guna Pemasangan Jaringan Air Bersih Kebutuhan Warga.

Sebarkan artikel ini

 

DeliSerdang,
Penolakan bantuan pembangunan pemasangan jaringan pipa air bersih dari pihak swasta kepada warga masyarakat yang mana di tolak oleh pemerintahan Desa Halvetia Kecamatan Sunggal kabupaten DeliSerdang Viral di Media Sosial/Medsos.

Dari Video yang beredar penolakan diucapkan oleh kepala Desa Helvetia Guntur Sutrisno.

Warga Masyarakat yang sangat kecewa dengan keputusannya, itu pun langsung memviralkan nya. Dari video yang kita lihat sempat terjadi perdebatan keras antara Guntur dengan Masyarakat nya.

Kepala desa dengan masyarakat sama-sama terlihat emosi dan saling menyanggah.
Disebut-sebut kalau kejadian ini terjadi diaula kantor desa kecamayan Sunggal pada hari Senin 3 Maret 2025.

“Saya menolak,saya menolak. Mana saya tandatangani,”sebut guntur yang kita dengar dari video tersebut .
Sementara itu karena emosi masyarakat dan Kepala desa sama-sama tidak dapat dibendung emosinya,beberapa orang yang terlihat ada di sekitar nya berusaha untuk menenangkan .
Namun kedua belah pihak tetap saja berucap dengan bahasa yang lantang.
beberapa warga masyarakat yang hadir di Aula tersebut mencetuskancsetelah mendengar pernyataan Kepala desa yang mana juga sempat mau mengucapkan akan mengusir pihak perusahaan yang akan melakukan pengerjaan jaringan air bersih tersebut.
“Lain kali katanya PT.Arta Jaya di usir,”jelas seseorang warga yang ada saat itu.

“Saat di kompirmasi,hari Kamis 6 Maret 2025,pagi
Guntur belum bersedia untuk berkomentar lebih banyak.
“Nanti saja saya jelaskan ya, nanti telepone kembali,”ucap guntur dari sambungan Telephone/HP .
Dari informasi yang dihimpun pihak Swasta yang mana merencanakan untuk membantu warga desa Helvetia ini adalah pihak USAID yang bermitra dengan Coca-Cola Foundation.
Adapun yang akan melakukan pengerjaan di lapanganadalah pihak PT.Arta Jaya.
Disebut-sebut selama ini pihak PT.Arta Jaya tidak pernah melakukan Komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintahan Desa sehingga membuat pihak desa tersinggung dan kecewa .
Camat Sunggal Danang Purnama Yudha yang berkomfirmasi menganggap permasalahan ini hanya masapah mies komunikasi.

Pada dasarnya mulai dari pemerintah Kabupaten,Kecamatan hingga Pemerontahan Desa mendukung adanya bantuan dari Masyarakat melalui Program Corporate Social Responsibiloty/CSR.
Karena kejadian ini diakui kalau saat ini pihak PT.Arta Jaya telah menyurati pihaknya meminta pernyataan apakah mendukung program untuk masyarakat ini atau tidak.

“Inti sebenarnya Pemerintahan desa Kecamatan itu nggak akan menghambat , tapi siap mendukung . Karena Mies Komunikasi saja ini penyebabnya,”ucap Danang.
Danang juga mengakui dari keterangan Kepala desa ianya merasa selama ini koordinasi dengan desa kurang.
Meski sudah ada sosialisasi kepada Pemerintah,Kabupaten,dan Kecamatan di Hotel namun Kades merasa harus ada juga sosialisasi dan Koordinasi dengan Pemerintahan Desa.
Yang ada pihak Perusahaan yang ingin melakukan pengerjaan di lapamgan hanya ber koordinasi dengan kelompok masyarakat yang mau menerima bantuan.

“Meski sudah ada Komunikasi dengan pihak Kabupaten dan Kecamatan maunya Kades ini minta digandengkan lah mereka.
Menirut Versi Kades begitu mereka nggak ada koordinasi . Yang dapat bantuan/Sumbangan 300 orang tapi ternyata masyarakat yang minat berlebih sampai 600 orang,”ucap danang .
Karena banyak yang minat , lanjut danang
Kades menyampaikan mau ada dilakukan pengutipan uang atau ada uang akan di kenakan biaya untuk pemasangan jaringan air bersih ini sebagai tambahan dana.
Dianggap kalai kades mengenai hal ini juga wajih harus tahu karena sebelumnya tidak adanya musyawarah terlebih dahulu .Disebutkan Kades hanya menyesalkan mengapa tidak adanya komunikasi dengan pihak pemerintahan desa terlebih dahulu .

Sementara Reaksi Ketua Fraksi PDI-P DeliSerdang.
Ketua fraksi PDI perjuangan DPRD DeliSerdang, Anthony Napitupulu menyesalkan sikap kepala desa Helvetia Kecamatan Sunggal, Guntur Sutrisno yang menolak bantuan pembangunan pemasangan jaringan pipa air bersih dari pihak swasta kepada warga masyarakat .
Sebagai Kepala desa seharusnya tugasnya harus mengayomi warga masyarakat nya. Karena Air Bersih adalah hal yang mendasar salah satu kebutuhan bagi warga masyarakat di Desa Helvetia .
“Yach kita hanya kecewa saja dengan sikap Kepala desa seperti itu . Sudah viral juga kan sekarang/penolakan yang dilakukan Kades.
Yang kita sesalkan kenapa kades tidak mendukung dan merangkul warga madyarakat,”jelas Anthony Napitupulu,Kamis 6 Maret 2025.
Anggota DPRD yang sudah dua(2) priode ini menyebut sebagai kepala desa harus mementingkan kepentingan masyarakat umum. Selama ini madih banyak masyarakat di Desa Helvetia yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Selama ini watga masyarakat sudah pernah bermohon dan sudah bertahun-tahun kepada PDAM,tetapi belum di tanggapi .
Air bersih ini adalah kebutuhan dasar , kalau sudah ada seperti ini ada yang mau bantukan dan harusnya di Sponsori .
Bersyukurlah,karena ini juga dananya tidak bersumber dari APBD kita.
Kalau dapat kita berharap teru datangnya bantuan dari CSR pihak swasta untuk watga masyarakat,kan bagus,”jelas Anthony.

Anthony mendengar dari pendataan yang sudah dilak ada sekitar 600 orang warga masyarakat yang sangat membutuhan bantuan ini. Karena menyangkut banyak orang hatus program dari pihak swasta harus didukung sepenuhnya .
Jangan sampai katena sikap pemerintahan Desa yang kurang baik membuat pihak lain malas untuk datang dan menyalurkan bantuan CSR kepada warga masyarakat.

Walaupun sempat di dengar nya pihak desa tidak dilibatkan dalam hal koordinasi oleh pihak PT.Arta Jaya namun jangan samoai warga masyarakat yang menjadi korban akhirnya.

“saya dengar ada juga gitu dari kades/gak koordinasi tapi harusnya di rembukanlah , di ayomi cari jalan tengahnya,yang pasti sama-sama enak nya
Kenapa ada gini-gininya dan jangan dia buat merasa dirugilan . Seharusnya sudah men dapatkan Air Bersih,jadi akhirnya tidak mendapat Air Bersih. Jadi kita juga sudah mohonkan ke Pemerintah kabupaten/Pemkab agar dapat dibantukan memfasilitasi ini kareba kasihan kepada masyarakat/Kalau Program bayal dilaksanakan,”jelasnya.
(A Liem Lubis),-