NUSA DUA, MediaTimsus.com – Perhelatan Akbar event International Presidensi G20 tunggal menghitung hari, segala persiapan yang sudah berjalan dari semua rangkaiannya setahun dei setahun telah rampung.
Ada enam lagi rangkaian yang belum terlasanakan jelang G20 pada puncaknya di tanggal 15-16 Nopember 2022 mendatang.
Bukan hanya pengamanan dan pengawalan para delegasi saja yang di handel oleh TNI-Polri tetapi tatanan kondusifitas masyarakat Indonesia perlu juga ditertibkan khususnya warga masyarakat Bali yang bersinggungan lansung dengan perhelatan tersebut.
Menurut Ketua Panitia atau Ketua Pelaksana Doa Bersama, kepedulian tersebut juga tergugah oleh para semua wadah Kristiani ada 6 Aras yang ada di wilayah Provinsi Bali mendukung presidensi G20 dengan cara bersama-sama dengan mengundang para pegiat Pimpinan Gereja, Pimpinan Persekutuan, Pimpinan Pos PI, dan Pimpinan Wadah Kristiani wilayah Bali pada satu titik kumpul dalam rangka Doa Bersama untuk sukseskan Presidensi G20 telah dilaksanakan di Auditorium Bali Convention Centre Westin Hotel BTDC Nusa Dua pada Jumat (04/11/2022) pukul 11.00 Wita atau waktu setempat.
Ketua JDR(Jaringan Doa Bersama), pelaksana acara “Doa Bersama yang dipimpin oleh Pendeta Dr. Hendrik Pardede dan diikuti oleh seluruh wadah Kristen Provinsi Bali khususnya serta diikuti juga oleh seluruh khalayak ramai diseluruh Indonesia maupun di berbagai Negara melalui link zoom ID : 8567 7757 0253 dengan Passcode : UNITED atau di youtube : MDK NASIONAL,” tambah Pendeta Jonathan Soeharto, S.H., M.Th. yang juga selaku koordinator Doa bersama.
Menurut Pendeta Dr. Hendrik Pardede selaku Ketua JDR(Jaringan Doa Regional)Bali saat dikonfirmasi oleh media, beliau katakan bahwa dengan Kasih mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk ikut Doa Bersama Menuju G20 Indonesia 2022 khususnya umat Kristiani di Pulau Dewata ini, agar dalam pelaksanaannya sukses dan lancar tanpa ada hambatan yang berarti, tetap aman dan kondusif.
“Ini menunjukkan keikutsertaan betapa pedulinya masyarakat terhadap G20 tersebut, karena menyangkut dan keterkaitan masalah ekonomi global yang saat ini dunia dalam kesulitan, maka dari itu kami dari lubuk hati yang tulus mendoakannya, doa adalah suatu pekerjaan yang baik kepada Tuhan,” ucap Pendeta Dr. Hendrik Pardede.
“Ini suatu momentum yang sangat baik telah dilakukan dan ini adalah bukti toleransi umat beragama dibawah naungan NKRI,” tutup Pendeta Hendrik.
(JesPutra)