JAKARTA, Mediatimsus.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspa yoga mengatakan kasus kekerasan terhadap anak Indonesia masih tinggi. Menurut data dari sistem informasi On-Line Perlindungan Perempuan dan Anak sejak Tahun 2016 sampai Tahun 2020
Dengan adanya 49.141 kasus kekerasan terhadap jumlah korban 54.366 Anak , jika di rinci lebih lanjut sebanyak 37.435 korban merupa kan Anak Perempuan dan Anak Laki-Laki sebanyak 16.931 orang .
PPPA Jawa Barat Pantau kasus Bocah di Paksa Setubuhi Kucing ini kejadiannya di Tasyik Malaya.
Dari Data tersebut juga menunjuk kan bahwa secara umum terjadi kenaikan korban ke kerasan dari 7.879 anak pada Tahun 2016, Menjadi 10.770 Anak pada Tahun 2020 .
Bintang mengatakan Pemerintah dan seluruh Warga masyarakat umum wajib memenuhi Hak Anak . Ianya mengatakan setidaknya ada 4 (empat) hak dasar anak yang wajib dipenuhi oleh Orang Tua/Pemerintah Setempat .
Hak untuk hidup , Hak untuk Tumbuh dan berkembang , Hak untuk mendapatkan Perlindungan dari Diskriminasi , Ekploitasi , dan perlakuan salah lainnya . Contoh lainnya Pelaku Bully yang mana Bocah Tasik Malaya Depresi dan ada 4 (empat)orang meninggal dunia .
Menurutnya salah satu faktor penyebab Anak Rentan menjadi korban diskriminasi dan kekerasan karena adanya ketimpangan relusi kuasa antar Anak dan orang Dewasa .
Bintang mengingatkan kewajiban untuk dapat melindungi Anak bukan semata tugas Kementerian PPPA, “Menciptakan sistem bagi Anak , Demikian juga untuk tumbuh berkembang dan mereka akan menjadi Anak Anak yang berkualitas . Ini komitmen yang harus kita bangun bersama serta berkembang dengan baik,” tegasnya, Selasa (06/06/23).
(A.Liem Lubis)
